Benteng Van Der Wijck Gombong
Benteng ini adalah benteng pertahanan Hindia-Belanda yang dibangun sekitar abad ke 19. Terletak di Kota Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah,
kira-kira 300 m dari jalan raya Kebumen – Yogyakarta, benteng ini
adalah salah satu obyek wisata menarik di Jalur Pantai Selatan. Nama Van
Der Wijck sendiri berasal dari nama komandan pada saat itu yang
karirnya cukup cemerlang dalam membungkam perlawanan rakyat Aceh. Pada
awal didirikan, benteng ini diberi nama Fort Cochius (Benteng Cochius)
dari nama salah seorang Jenderal Belanda Frans David Cochius (1787-1876)
yang pernah ditugaskan di daerah Bagelen (salah wilayah karesidenan
Kedu).
Dengan luas mencapai 3606 m2 dan tinggi 9,67 m, warna merah yang
mendominasi menjadikan benteng ini tampak mencolok dibanding
bangunan-bangunan kuno di sekelilingnya. Benteng
ini memiliki 16 barak dengan ukuran 7,5 x 11 m2. Kompleks bangunan di
sekitar Benteng Van der Wicjk adalah barak militer yang awalnya
digunakan untuk meredam kekuatan pasukan Pangeran Diponegoro. Karena
kehebatan beliau yang juga didukung pemimpin-pemimpin lokal di selatan
Jawa, Belanda menerapkan taktik benteng stelsel yaitu pembangunan
benteng di lokasi yang sudah dikuasainya. Tujuannya jelas, untuk
memperkuat pertahanan sekaligus mempersempit ruang gerak musuh, terutama
di karesidenan Kedu Selatan. Benteng ini didirikan atas prakarsa
Jenderal Van den Bosch. Pada jaman penjajahan Jepang, kompleks benteng
ini menjadi tempat pelatihan prajurit PETA.
Kini, kompleks benteng ini menjadi Sekolah Calon Tamtama dan barak
militer TNI AD. Ada pula bangunan yang difungsikan sebagai hotel dan
ruangan serba guna. Namun bukan hanya itu saja, benteng ini juga menjadi
obyek wisata andalan daerah Gombong dan sekitarnya. Tak Cuma sekedar
benteng tua, kini pihak pengelola juga melengkapi obyek wisata ini
dengan taman bermain anak seperti kincir putar, perahu angsa,
mobil-mobilan dll. Selain itu, pihak pengelola juga menyediakan kereta
mini yang mengangkut pengunjung dari pintu gerbang utama menuju benteng
yang memang jaraknya agak jauh. Ada pula patung dinosaurus raksasa yang
pastinya membuat anak-anak menjadi senang dan gembira. Tak ketinggalan
warung-warung makan yang beragam menambah semarak obyek wisata Benteng
Van der Wijck.
Namun, yang paling unik sebenarnya adalah adanya kereta mini persis
di atas benteng. Dengan kereta ini pengunjung bisa mengelilingi benteng
dan menikmati pemandangan dari atas benteng. Mungkin ini satu-satunya di
Indonesia dimana pengunjung bisa menaiki kereta di atas benteng. Dari
atas benteng pengunjung bisa menyaksikan prajurit yang tengah berlatih
di lapangan tak jauh dari kompleks benteng. Cukup membayar tiket Rp 5000
per orang, pengunjung bisa menaiki kereta mini selama kira-kira 15
menit. Meskipun pemandangan sekitar tidak spektakuler, namun sensasi
menaiki kereta di atas benteng hanya bisa Anda dapatkan disini.
Selain kereta di atas benteng, pengunjung juga bisa melihat-lihat
ruangan-ruangan dalam benteng. Ruangan-ruangan itu dulunya berfungsi
sebagai barak militer, pos jaga, dan kantor. Ada pula ruangan yang
khusus berisi foto-foto benteng jaman dulu, sebelum dipugar, dan sesudah
dipugar.
Ada lagi yang unik, yaitu sebuah papan pengumuman yang bertuliskan
“Sebelum masuk benteng sebaiknya Anda berdoa sejenak menurut kepercayaan
masing-masing.” Meskipun terkesan menakut-nakuti, tapi sebaiknya memang
diikuti saja. Memang, sebagai kompleks militer tua yang memiliki
sejarah panjang, pasti banyak terjadi pertumpahan darah disini, sehingga
kesan seram sulit untuk dihilangkan. Namun selama Anda berlaku sopan,
Insya Allah tidak akan terjadi apa-apa. Anda juga harus ingat, benteng
ini berada dalam kompleks militer, jadi jangan berlaku seenaknya dan
hormatilah orang-orang yang tinggal di kompleks ini. Tunggu apa lagi,
kalau Anda melewati kota Gombong, jangan lupa singgah di Benteng Van der
Wijck dan nikmati pesonanya.
No comments:
Post a Comment